Tuesday, June 27, 2017

Tempat itu



Angin malam dan tujuan tanpa arah
Jikalau mimpi tak berbanding lurus dengan harapan kenapa kau ambil jalan itu?
Pertanyaan bodoh dan tak selurus akal
Aku benar ada disini, kau yang salah
Aku tidaklah ingin menjadi orang seperti yang kau pikirkan
Persetan dengan diplomat dan Politik
Aku tak ingin menjadi orang besar lagi hebat

Aku hanya ingin memiliki sebuah cafe di tepi danau itu
Airnya tenang-angin nya syahdu dan alunan musik country
Pasti orang-orang akan senang dan lepas
Mereka lepaskan rasa kalah mereka
Dan aku merasa menang, aku orang biasa

Andaikan hidup semudah itu
Tidak-kah kau ingin bersama ku, hah?
Kita jalani hidup ini dengan mudah, jauh dari permasalahan orang bodoh di meja bendera berkibar
Tidak ada lagi lembar-lembar bodoh yang kutulis
kubimbing kau menyembah-Nya dengan rasa syukur seluas yang kau berikan, dan
Semua hanya cerita angin malam dan kopi pesanan mereka
Jika ini membuka matamu kalau kau dan aku berbeda
Maka, tinggali-lah aku. Lihat saja nanti

Rian, 10 Juni 2015

Sunday, June 25, 2017

Rasa Kalah



Pukul 2 pagi
Jauh dari hingar bingar dan teriakan
Kesunyian malam terasa begitu indah
Memanjakan hasrat untuk menulis indahnya dirimu
Dirimu yang selalu setia dipikiran

Langkah demi langkah membawaku ke tepian sungai
Jauh dari pemukiman, hanya ada aku dan tenang nya air sungai
Saat yang tepat untuk berteriak sekencang-kecangnya meluapkan rasa kalah
Kalah untuk mengusir dirimu yang setia di benak

Tak lelah kah kau memakan akal-ku?
Kenapa tak kau hukum aku dengan rasa kecewa yang mendalam?
Jikalau kau bukan untuk-ku, berhentilah melihatku seperti itu


Pukul 3 pagi, saatnya pulang

Rian, 6 November 2015

Malam



Waktu terpisah terbelah dua
Siang melupakanmu dan malam merindukanmu
Hinggar bingar setelah senja dan aku yang menemukan mu seperti petualang tanpa arah
Aku katakan ada ratusan bintang diatas bola matamu 
Lalu, kau tersenyum pulas seakan ini akan menjadi malam terakhir dalam hidupmu

Kuiringi malam indahmu bersama petikan gitar, dan
Dirimu mulai bernyanyi dengan emosional yang terikat selama ini
"Take my hand, take my whole life too. for i can't help fallin' in love with you"
Kau akhiri lagu bersama titisan air mata seakan aku menghujam inti jantungmu

Hingar binar malam telah berakhir
Tersisa kesunyian malam tanpa bintang
Kini, dirimu berdiri di balik jendela dengan harapan mimpi indah
Gelisah atau rindu tak bisa bedakan
Hasrat ingin berlari di jalanan sepi dan dingin
Jalan itu, jalan yang dapat membawamu kembali, Sudahlah, ini akan berakhir

Rian, 26 Desember 2016